Rifal
Andriana
19210162
Tugas
Softskil 1
1.
Teori
Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila
adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak
tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap
menyimpang. Menurut kamus bahasa Indonesia adat istiadat adalah tata kelakuan yg kekal dan turun-temurun dari generasi
satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola
perilaku masyarakat.
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian baratpulau Jawa, Indonesia,
dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi
provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan).
Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya
15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda
maka 17,8% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada
juga sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/Jati Sunda. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan
suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat
dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang
Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal
memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan
pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan
diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama
di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke
15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil
dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal.
Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden
pada kabinet RI.
Disamping prestasi dalam bidang
politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi
yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi,
musisi, aktor dan aktris dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat
nasional, maupun internasional.
Pandangan Hidup Suku Sunda
Selain
agama yang dijadikan pandangan hidup, orang Sunda juga mempunyai pandangan
hidup yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pandangan hidup tersebut tidak
bertentangan dengan agama yang dianutnya karena secara tersurat dan tersirat
dikandung juga dalam ajaran agamanya, khususnya ajaran agama Islam. Pandangan
hidup orang Sunda yang diwariskan dari nenek moyangnya dapat diamati pada
ungkapan tradisional, juga dari naskah kuno. Hubungan antara manusia
dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh
sikap “silih asih, silih asah,
dan silih asuh”, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau
mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat
yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan.
Kesenian Suku Sunda
1.Seni tari
2. Wayang Golek
3. Seni music
A.
Calung
Calung
adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan
angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah
dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang
tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis
bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun
ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
B.
Angklung
Angklung
adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang
ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal
penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal.
Rumah Adat
Secara
tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m - 0,8
m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua
usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya
digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi,
kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan
sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang
terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak
tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam
rumah.
Masakan
Khas
Beberapa
jenis makanan jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari tanah sunda,
seperti sayur asem, sayur lodeh, pepes, lalaban, dll
2.
Studi Kasus
Atas
dasar teori yang ada di atas maka masalah dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
adat istiadat yang berada di keluarga dan di sekitar lingkungan rumah.
3. Analisis
Adat istiadat adalah kebiasaan yang di lakukan sekelompok
suku atau etnik yang terjadi secara turun-temurun dari dahulunya dan sampai
sekarang kebiasaan tersebut masih di lestarikan oleh para generasi-generasi
sekarang, adat istiadat juga bisa dikatakan sebagai suatu aturan, norma-norma,
prilaku dan sopan santun yang tidak tertulis.
Saya
terlahir dari keluarga yang bersuku sunda, ayah saya orang sunda dan ibu saya
pun juga berasal dari Bogor Jawa Barat yang bersuku sunda pula. Saya tinggal di
lingkungan sederhana tepatnya di Bogor Jawa Barat, orang yang beradat sunda
biasanya memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Kebiasaan
seperti itu pun sering di terapkan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan
sekitar rumah saya, contohnya jika akan bepergeian keluar rumah saya selalu
meminta ijin cium tangan terlebih dahulu kepada orang tua saya dan kaka saya,
itu menandakan rasa hormat kita terhadap orang tua. Jika di lingkungan sekitar
misalnya ketika ada orang yang sedang berkumpul-kumpul di suatu jalan atau
halaman rumah, saya selalu manggut atau permisi terhadap warga yang saya lewati
tersebut.
Itu semua memang sudah menjadi kebiasaan orang yang bersuku sunda yang memiliki
sifat ramah dan sopan dalam ber tatakrama.
4.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar